Perjalanan Kekristenan, Pdt. Ellya Makarawung, PDO Filemon, 16 Juli 2016
I Korintus 10:1-13
Kekristenan bukanlah
sekadar sebuah agama dimana surga menjadi tujuan utama. Melainkan kekristenan
adalah sebuah perjalanan menuju keserupaan dengan Kristus. Keserupaan dengan
Kristuslah yang membuat kita layak masuk dalam kerajaan Allah dan memerintah
untuk selama-lamanya. (Band. Wahyu 22:5).
Jadi tanpa keserupaan dengan Kristus, mustahil bagi kita untuk masuk dalam
kerajaan Allah. Itulah sebabnya, menjadi
serupa dengan Kristus merupakan tujuan utama dari kekristenan.
Dalam perjalanan mencapai
keserupaan dengan Kristus, kita harus mengalami perjuangan yang berat dan tidak
mudah. Perjalanan bangsa Israel di padang gurun menuju tanah Kanaan menjadi
contoh perjalanan iman yang harus kita lalui. Meskipun berat, Tuhan tidak
pernah membiarkan kita berjalan sendirian. Ia memberikan fasilitas dalam hidup sehingga
kita sanggup melalui perjalanan tersebut. Seperti bangsa Israel yang dituntun
Tuhan dengan perlindungan tiang awan dan tiang api, fasilitas yang disediakan
Tuhan dalam perjalanan hidup kita antara lain:
1. Hadirat
Allah
Tiang awan dan tiang
api merupakan simbol kehadiran Allah dalam melindungi dan menuntun umat-Nya
selama perjalanan menuju tanah perjanjian.. Dalam zaman perjanjian baru sampai
saat ini, kehadiran Allah tidak lagi terjadi dalam bentuk seperti dalam PL
melainkan Ia hadir dan berdiam dalam hati setiap umat-Nya. Hadirat Allah itulah
yang memungkinkan kita dapat bertahan dalam melakukan setiap perjalanan hidup
kita.
2.
Mujizat
Salah satu fasilitas
yang diberikan Allah dalam perjalanan hidup kita adalah mujizat. Seringkali
dalam hidup ini kita mengalami kebuntuan dan situasi hidup yang menekan dengan
berat, dan seolah-olah tidak ada jalan keluar. Maka saat seperti itulah kita
memerlukan mujizat dari Tuhan. Namun perlu kita ingat bahwa mujizat bukanlah
tujuan utama perjalanan kita, apalagi
bila mujizat sudah menjadi berhala.
(band. 2 raja-raja 18:3 –4)
3. Masalah
dan ujian
Seringkali kita
bersungut-sungut atau tidak terima dengan masalah yang kerap terjadi dalam
kehidupan. Kita tidak sadar bahwa masalah dan ujian merupakan fasilitas yang
dipakai Tuhan untuk membuat kita semakin dewasa dan serupa dengan Dia. Oleh sebab
itu jangan pernah bersungut atau menyimpang dari jalan Tuhan ketika masalah dan
ujian datang dalam hidup kita. sebab Tuhan berjanji pencobaan-pencobaan yang
kita alami adalah pencobaan biasa yang tidak akan melampaui kekuatan kita,
bahkan jalan keluar sudah Ia sediakan dalam setiap permasalahan yang kita
alami.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar