Kualitas Iman, Pdt. Petra Fanggidae, PDO Filemon, 7 Februari 2017
Matius 8:23-27
Kesibukan seseorang dalam pelayanan tidak menentukan kualitas iman orang
tersebut. Saat ini pelayanan cenderung dianggap sebagai suatu rutinitas yang harus
dikerjakan. Tapi sayang seringkali tidak disertai dengan perkembangan kualitas
iman yang baik. Murid-murid Yesus adalah orang yang setiap hari bersama-sama
dengan Yesus. Mereka telah menyaksikan bagaimana Yesus melakukan mujizat
seperti menyembuhkan orang sakit, bahkan membangkitkan orang mati. Dan masih
banyak lagi mujizat yang dilakukan oleh Yesus yang mereka saksikan. Namun
ternyata, hal itu tidaklah membuat kualitas iman mereka bertumbuh dengan baik.
Hal tersebut terbukti dalam kisah ini. Meskipun ada Yesus bersama , namun
mereka tetap saja takut bahkan berkata “ kita akan binasa”. Dari peristiwa ini kita belajar banyak hal
antara lain:
1. Masalah
bisa datang kapan saja.
Masalah bisa datang dengan tidak memandang waktu, status dan golongan manusia manapun, termasuk
Kristen. Kita lihat dalam kisah ini, meskipun Yesus ada atas perahu tersebut,
tetap saja mereka mengalami permasalahan yang berat yakni badai. Jadi ketika
kita menjadi Kristen, bukan berati masalah tidak mungkin ada. Justru semakin
kita dekat kepada Tuhan, masalah dan pencobaan akan semakin besar kita alami.
Yang membedakan kita dengan orang lain, bukan terletak pada masalahnya, tetapi
reaksi kita saat sedang menghadapai masalah.
2. Reaksi
dalam menghadapi masalah
Murid-murid Yesus memiliki reaksi yang salah ketika menghadapi masalah,
mereka terlalu takut bahkan sepertinya mereka kehilangan kepercayaan kepada
Yesus. Hal ini terbukti saat mereka berteriak ketakutan, lalu membangunkan
Yesus dan berkata “ kita binasa”. Perkataan yang tidak sepatutnya diucapkan
oleh seorang murid Yesus. Perkataan yang negatif dan tidak beriman. Seharusnya
dalam setiap masalah kita menghadapinya dengan reaksi yang benar dan dengan
perkataan yang selalu positif.
3. Tuhan
Yesus Tidur.
Ditengah masalah yang terjadi, Yesus justru memilih untuk tidur. Seringkali
ketika kita menghadapi masalah, sangat sulit bagi kita untuk memejamkan mata
atau tidur. Pikiran kita terlalu tersita oleh masalah dan membuat kita sulit
untuk tidur. Oleh sebab itu, Yesus mengajarkan kita untuk tetap tenang ketika
menghadapi masalah. Tidur disini juga mengandung pengertian ketenangan dalam
menghadapi masalah. Kita sesekali perlu
untuk menenangkan diri. Selain itu, saat
Yesus tertidur, ini juga memberikan gambaran bahwa seringkali Allah seperti
tertidur dan tidak peduli ketika kita menghadapi masalah. Tetapi ingat
perhatian dan pertolongan Tuhan tidak akan pernah terlambat bagi kita. Kadang
Ia mengajar kita bersabar menanti waktu yang tepat. Itu semua Ia lakukan agar
iman kita benar-benar teruji kualitasnya.
Jadi dalam menghadapi masalah mari kit a tetap berusaha menghadapinya
dengan iman yang bersandar kepada Tuhan.
Setelah danau itu tenang, murid-murid Yesus sempat berkata “orang apakah
Dia ini sehingga angin dari danau pun taat kepada-Nya? Dari perkataan ini,
memberi kita gambaran bahwa meskipun murid Yesus, mereka belum sepenuhnya
mengenal murid mereka dengan benar. Pengenalan akan Tuhan penting bagi kita.
Dengan mengenal Dia secara pribadi, kita akan mengerti jalan-jalan yang Ia
rancangkan dalam hidup kita, dan kualitas iman kita akan semakin baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar