Hidup Adalah Pelayanan, Pdt. Erastus Sabdono, PDO Filemon, 27 Februari 2017
Roma 6:22
Seringkali kita memandang
pelayanan dari kacamata yang terlalu sempit. Kita beranggapan bahwa pelayanan
merupakan kegiatan yang hanya dilakukan didalam gereja atau persekutuan orang
percaya saja. Namun pemahaman tersebut sebenarnya kurang tepat. Sebab pelayanan
bukanlah sekadar kegiatan yang rutin dilakukan oleh
orang-orang tertentu didalam gereja dan persekutuan, melainkan upaya setiap
orang untuk menyenangkan
hati Tuhan. Atau dengan kata
lain, pelayanan adalah melayani perasaan Bapa, itu adalah inti dari pelayanan yang sesungguhnya. Jika
kita menganggap pelayanan sebagai kegiatan atau pekerjaan didalam lingkup
gereja saja, maka kita tidak akan terpacu untuk memiliki perasaan dan cara hidup seperti Kristus (Filipi 2:5) dan melakukan kehendak Bapa sebagai hal yang mutlak. (Band. Matius 7:21). Jika kita menganggap pelayanan hanya sekedar pekerjaan atau kegiatan
didalam lingkup gereja saja, maka:
Pertama, kita akan
gagal menemukan
panggilan kita. Sebab kita berpikir bahwa pelayanan hanya dilakukan dalam
lingkup gereja saja.
Melakukan pelayanan sebagai aktivis gereja, pendeta majelis dan sebagainya hanyalah panggilan
khusus. Tetapi panggilan untuk melakukan setiap kehendak Bapa merupakan panggilan yang wajib dilakukan oleh semua orang yang
telah ditebus oleh Tuhan Yesus.
Lingkungan dimana kita beraktivitas merupakan ladang pelayanan bagi kita. Rumah
tangga, pekerjaan, dan sebagainya, itulah pelayanan yang harus kita pertanggung
jawabkan. (Kolose 3:23). Melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung
jawab dan fokus kepada Tuhan, berarti kita sudah melakukan pelayanan dengan
baik. Tidak harus menjadi pelayan, aktivis gereja, menjadi pendeta dan
sebagainnya. Jadi pada dasarnya, kita semua memiliki panggilan pelayanan, yakni
melakukan segala sesuatu dengan tanggung jawab dan fokus kepada Tuhan.
Kedua, terbangunnya strata didalam gereja. Hal
tersebut ditandai dengan munculnya penggolongan dalam gereja istilah,
antara
lain hamba Tuhan dan jemaat
awam. Padahal semua orang yang
telah ditebus oleh Tuhan dari perbudakan dosa telah menjadi hamba
Tuhan (Roma 6:22). Sebagai hamba, kita harus
melakukan semua kehendak Bapa sebagai “ Tuan” kita. Hamba Tuhan tidak tidak berkaitan dengan
jabatan gerejawi, namun sikap hidup yang menghamba kepada Tuhan. Semua kita
adalah umat yang imamat dan rajani, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih
rendah dimata Tuhan.
Ketiga, Penyalahgunaan
pelayanan untuk tujuan tertentu. Hal ini marak terjadi ditengah gereja saat
ini. Mencari keuntungan pribadi yang sasarannya kepada jemaat Tuhan namun dibungkus
dengan cara-cara yang kelihatan rohani. Disini, kita perlu memiliki kepekaan,
sebab tidak semua orang yang mengaku sebagai “hamba Tuhan” memiliki motivasi
yang benar dalam pelayanan. Ada orang tertentu yang justru mengumpulkan
kekayaan dari pelayanan mereka.
Oleh karena itulah, kita jangan
memandang pelayanan terlalu sempit. Sekali lagi, kita pelayan kita adalah
melakukan semua kehendak Tuhan sebagai “Majikan” kita. Menjalani hidup dengan
tanggung jawab dan fokusnya kepada Tuhan. Jadilah pelayan Tuhan yang setia.
Inilah Inspirasi Istilah Pelayanan yang Benar, dan inspirasi seperti ini sulit di dapatkan di Gereja, sebab motifasi pelayanan pada umumnya hanya ber fokus agar mendapatkan Berkat berkat Tuhan.
BalasHapusjadi saya bersyukur jika di jaman seperti sekarang masih ada hamba Tuhan yang memberikan pengertian pelayanan secara benar dan rasional...kira Tuhan Memberkati Pelayanan hambanya..Amin....
BalasHapusPelayanan harus karena mencintai Tuhan
Saya Bersyukur setelah mencerna dan memahami inti Pemberitaan Firman Oleh bapak Pdt DR Erastus, kususnya tema hidup adalah pelayan / melayani, namun jika Bapak DR Erastus tidak Keberatan, dan demi meningkatkan wawasan kami mohon dapatnya untuk di jabarkan " langkah langkah seperti apa agar pelayan itu bisa berbuah buah dalam kebenaran Firman Tuhan" demikian terima kasih atas resfon bapak Pdt DR Erastus, semoga pelayanan bapak mampu membuat manusia bathiniah umat kristen menjadi murni melayani Tuhan Yesus Kristus. Amin..
Hapus