Minggu, 05 Maret 2017

Hidup Adalah Pelayanan, Pdt. Erastus Sabdono

Hidup Adalah Pelayanan, Pdt. Erastus Sabdono, PDO Filemon, 27  Februari 2017 

Roma 6:22

Seringkali kita memandang pelayanan dari kacamata yang terlalu sempit. Kita beranggapan bahwa pelayanan merupakan kegiatan yang hanya dilakukan didalam gereja atau persekutuan orang percaya saja. Namun pemahaman tersebut sebenarnya kurang tepat. Sebab pelayanan bukanlah sekadar kegiatan yang rutin dilakukan oleh orang-orang tertentu didalam gereja dan persekutuan, melainkan upaya setiap orang untuk menyenangkan hati Tuhan. Atau dengan kata lain, pelayanan adalah melayani perasaan Bapa, itu adalah inti dari pelayanan yang sesungguhnya. Jika kita menganggap pelayanan sebagai kegiatan atau pekerjaan didalam lingkup gereja saja, maka kita tidak akan terpacu untuk memiliki perasaan dan cara hidup seperti Kristus (Filipi 2:5) dan melakukan kehendak Bapa sebagai hal yang mutlak. (Band. Matius 7:21). Jika kita menganggap pelayanan hanya sekedar pekerjaan atau kegiatan didalam lingkup gereja saja, maka:
Pertama, kita akan gagal menemukan panggilan kita. Sebab kita berpikir bahwa pelayanan hanya dilakukan dalam lingkup gereja saja. Melakukan pelayanan sebagai aktivis gereja, pendeta majelis dan sebagainya hanyalah panggilan khusus. Tetapi panggilan untuk melakukan setiap kehendak Bapa merupakan panggilan yang wajib dilakukan oleh semua orang yang telah ditebus oleh Tuhan Yesus. Lingkungan dimana kita beraktivitas merupakan ladang pelayanan bagi kita. Rumah tangga, pekerjaan, dan sebagainya, itulah pelayanan yang harus kita pertanggung jawabkan.  (Kolose 3:23).  Melakukan segala sesuatu dengan penuh tanggung jawab dan fokus kepada Tuhan, berarti kita sudah melakukan pelayanan dengan baik. Tidak harus menjadi pelayan, aktivis gereja, menjadi pendeta dan sebagainnya. Jadi pada dasarnya, kita semua memiliki panggilan pelayanan, yakni melakukan segala sesuatu dengan tanggung jawab dan fokus kepada Tuhan.
Kedua, terbangunnya strata didalam gereja. Hal tersebut ditandai dengan munculnya penggolongan  dalam gereja istilah, antara lain hamba Tuhan  dan jemaat awam. Padahal semua orang yang telah ditebus oleh Tuhan dari perbudakan dosa telah menjadi hamba Tuhan (Roma 6:22). Sebagai hamba, kita harus melakukan semua kehendak Bapa sebagai “ Tuan” kita.  Hamba Tuhan tidak tidak berkaitan dengan jabatan gerejawi, namun sikap hidup yang menghamba kepada Tuhan. Semua kita adalah umat yang imamat dan rajani, tidak ada yang lebih tinggi atau lebih rendah dimata Tuhan.
Ketiga, Penyalahgunaan pelayanan untuk tujuan tertentu. Hal ini marak terjadi ditengah gereja saat ini. Mencari keuntungan pribadi yang sasarannya kepada jemaat Tuhan namun dibungkus dengan cara-cara yang kelihatan rohani. Disini, kita perlu memiliki kepekaan, sebab tidak semua orang yang mengaku sebagai “hamba Tuhan” memiliki motivasi yang benar dalam pelayanan. Ada orang tertentu yang justru mengumpulkan kekayaan dari pelayanan mereka.
Oleh karena itulah, kita jangan memandang pelayanan terlalu sempit. Sekali lagi, kita pelayan kita adalah melakukan semua kehendak Tuhan sebagai “Majikan” kita. Menjalani hidup dengan tanggung jawab dan fokusnya kepada Tuhan. Jadilah pelayan Tuhan yang setia.



3 komentar:

  1. Inilah Inspirasi Istilah Pelayanan yang Benar, dan inspirasi seperti ini sulit di dapatkan di Gereja, sebab motifasi pelayanan pada umumnya hanya ber fokus agar mendapatkan Berkat berkat Tuhan.
    jadi saya bersyukur jika di jaman seperti sekarang masih ada hamba Tuhan yang memberikan pengertian pelayanan secara benar dan rasional...kira Tuhan Memberkati Pelayanan hambanya..Amin....

    BalasHapus

  2. Pelayanan harus karena mencintai Tuhan

    BalasHapus
    Balasan
    1. Saya Bersyukur setelah mencerna dan memahami inti Pemberitaan Firman Oleh bapak Pdt DR Erastus, kususnya tema hidup adalah pelayan / melayani, namun jika Bapak DR Erastus tidak Keberatan, dan demi meningkatkan wawasan kami mohon dapatnya untuk di jabarkan " langkah langkah seperti apa agar pelayan itu bisa berbuah buah dalam kebenaran Firman Tuhan" demikian terima kasih atas resfon bapak Pdt DR Erastus, semoga pelayanan bapak mampu membuat manusia bathiniah umat kristen menjadi murni melayani Tuhan Yesus Kristus. Amin..

      Hapus