Selasa, 08 November 2016


Menanti Waktu Tuhan, Pdt. Anthony Chang, PDO Filemon 1 November 2016

Lukas 19:1-10

Pada dasarnya setiap permohonan yang kita doakan selalu dijawab oleh Tuhan. Namun jawaban tersebut bermacam-macam, yakni iya, tunggu, bahkan  atau tidak sama sekali. Namun ketika Tuhan menjawab tidak, bukan berarti Ia jahat, sebab Ia tahu persis apa yang terbaik bagi kita.
Setiap orang yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan akan terjadi perubahan dalam hidupnya, dan tentu, perubahan tersebut adalah perubahan yang baik. Namun terkadang pula seseorang justru tidak mengalami perubahan. Lalu mengapa hal tersebut terjadi? Waktu yang terus bergulir dalam kehidupan kita disebut Kronos atau kronologi. Dalam kronos atau kronologi hidup tersebut, ada momen-momen khusus dari Allah yang terjadi atau kita alami. Momen tersebut adalah khairos, atau waktu yang terbaik dari Allah. Khairos atau waktu Tuhan haruslah kita manfaatkan dengan baik, sebab ketika kita gagal mempergunakan khairos tersebut, maka itulah yang menyebabkan kita tidak mengalami perubahan dalam hidup. Zakheus melihat  perjumpaannya dengan Yesus sebagai khairos, dan ia menjadikan momen tersebut sebagai awal kehidupannya yang baru.
Dalam hal proses menunggu jawaban doa, Tuhan ingin agar waktu tersebut kita manfaatkan untuk berubah dan mengintrospeksi diri. Sebab mustahil Tuhan akan mengabulkan permintaan kita jika hal tersebut justru akan membuat hidup kita  jatuh. Sebagai ilustrasi, seorang ayah tidak akan memberikan sesuatu yang menjadi permintaan anaknya, jika hal tersebut justru dianggap akan mencelakankan anaknya. Sebagai ayah yang baik, ia harus melihat perubahan dalam diri anaknya, sampai permintaan tersebut layak untuk dipenuhi. Demikianpun Tuhan, Ia tahu setiap hal yang terbaik bagi kita. Oleh sebab itu, hal yang terpenting bagi kita adalah berubah kepada hal-hal yang lebih baik sambil menanti waktu-Nya Tuhan.



Tidak ada komentar:

Posting Komentar