Menanti Waktu Tuhan, Pdt. Anthony Chang, PDO Filemon 1 November 2016
Lukas 19:1-10
Pada
dasarnya setiap permohonan yang kita doakan selalu dijawab oleh Tuhan. Namun jawaban
tersebut bermacam-macam, yakni iya, tunggu, bahkan atau tidak sama sekali. Namun ketika Tuhan
menjawab tidak, bukan berarti Ia jahat, sebab Ia tahu persis apa yang terbaik
bagi kita.
Setiap orang
yang mengalami perjumpaan dengan Tuhan akan terjadi perubahan dalam hidupnya, dan
tentu, perubahan tersebut adalah perubahan yang baik. Namun terkadang pula
seseorang justru tidak mengalami perubahan. Lalu mengapa hal tersebut terjadi? Waktu
yang terus bergulir dalam kehidupan kita disebut Kronos atau kronologi. Dalam
kronos atau kronologi hidup tersebut, ada momen-momen khusus dari Allah yang
terjadi atau kita alami. Momen tersebut adalah khairos, atau waktu yang terbaik
dari Allah. Khairos atau waktu Tuhan haruslah kita manfaatkan dengan baik,
sebab ketika kita gagal mempergunakan khairos tersebut, maka itulah yang
menyebabkan kita tidak mengalami perubahan dalam hidup. Zakheus melihat perjumpaannya dengan Yesus sebagai khairos,
dan ia menjadikan momen tersebut sebagai awal kehidupannya yang baru.
Dalam hal
proses menunggu jawaban doa, Tuhan ingin agar waktu tersebut kita manfaatkan
untuk berubah dan mengintrospeksi diri. Sebab mustahil Tuhan akan mengabulkan
permintaan kita jika hal tersebut justru akan membuat hidup kita jatuh. Sebagai ilustrasi, seorang ayah tidak
akan memberikan sesuatu yang menjadi permintaan anaknya, jika hal tersebut
justru dianggap akan mencelakankan anaknya. Sebagai ayah yang baik, ia harus
melihat perubahan dalam diri anaknya, sampai permintaan tersebut layak untuk dipenuhi.
Demikianpun Tuhan, Ia tahu setiap hal yang terbaik bagi kita. Oleh sebab itu,
hal yang terpenting bagi kita adalah berubah kepada hal-hal yang lebih baik
sambil menanti waktu-Nya Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar