Yesus Sumber
Pengharapan, Pdt. J. E. Awondatu, PDO Filemon, 05 September 2016
Ayub 5;48
Selama kita
masih ada, tentu banyak harapan yang ingin kita capai dalam hidup ini. Dan
sudah pasti hal-hal yang kita harapkan adalah hal-hal yang kelihatan secara nyata
dan masuk akal. Kita berharap kepada manusia, harta benda, kepada uang, dan
sebagainya, itu adalah pengharapan terhadap hal-hal yang kelihatan. Dan tentu akan
sulit bagi kita untuk berharap terhadap sesuatu yang tidak kelihatan, apalagi
jika yang diharapkan tersebut adalah sesuatu yang belum pasti. Dalam
kekristenan, pengharapan tentang keselamatan adalah pengharapan yang tidak
kelihatan namun pasti, yaitu pengharapan dalam Yesus Kristus. Meskipun pribadi
Yesus tidak nampak secara kasat mata, namun Ia ada di dalam diri kita dan
pekerjaan-Nya dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan kita setiap hari (Kolose
1:26-27 KJV).
Ibrani 6 : 11,
19, 20, menggambarkan pengharapan kita dalam Yesus sebagai sauh atau jangkar
yang dilabuhkan pada belakang tabir. Ini menjadi gambaran bahwa sauh pengharapan
kita didalam Yesus telah ditambatkan kepada Allah sendiri. Selain itu, hal ini sekaligus menjadi sebuah jaminan bahwa
pengharapan kita dalam Yesus Kristus tidak akan pernah sia-sia. (Belakang tabir
dalam Tabernakel merupakan ruang maha kudus tempat hadirat Allah turun).
Jika jangkar
pada sebuah kapal tidak lego jangkar, maka kapal tersebut dengan perlahan akan
hanyut terbawa arus. Demikian hidup kita, bila jangkar pengharapan kita tidak
tertambat atau lego jangkar pada Yesus, maka perlahan hidup kita akan terbawa oleh
arus dunia ini. Kita akan hanyut dalam arus kemalasan untuk berdoa, membaca
Alkitab dan sebagainya. Kesuksesan dan keberhasilan juga merupakan arus yang dapat
menghanyutkan hidup kita. Dengan kesuksesan hidup kita dapat secara perlahan
melupakan Tuhan. Namun sebaliknya jika kita
tetap dengan kuat menambatkan jangkar pengharapan kita pada Yesus Kristus, maka
kita akan tetap kuat sebesar apapun arus yang mencoba menghanyutkan hidup kita.
Sebagai
pokok pengharapan, Yesus bukanlah Tuhan yang kita panggil hanya disaat kita
membutuhkan Dia, melainkan Ia harus menjadi yang terutama dan segala-galanya
dalam hidup kita. Kasih-Nya harus terserap kedalam kita agar hidup kita tidak
kering. (Efesus 1:18-19). Iblis tidak memiliki urusan dengan kekayaan yang kita
miliki, melainkan ia akan terus berusaha mencuri iman dan pengharapan kita.
Oleh sebab itu tetap teguh dalam
pengharapan kepada Yesus Kristus. Manusia dapat berubah, keadaan
berubah, tetapi Yesus sumber pengharapan kita tidak akan pernah berubah sampai selamanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar