Jumat, 07 Oktober 2016

Pdt. J. E. Awondatu, Yesus Sumber Pengharapan

Yesus Sumber Pengharapan, Pdt. J. E. Awondatu, PDO Filemon, 05 September 2016
Ayub 5;48

Selama kita masih ada, tentu banyak harapan yang ingin kita capai dalam hidup ini. Dan sudah pasti hal-hal yang kita harapkan adalah hal-hal yang kelihatan secara nyata dan masuk akal. Kita berharap kepada manusia, harta benda, kepada uang, dan sebagainya, itu adalah pengharapan terhadap hal-hal yang kelihatan. Dan tentu akan sulit bagi kita untuk berharap terhadap sesuatu yang tidak kelihatan, apalagi jika yang diharapkan tersebut adalah sesuatu yang belum pasti. Dalam kekristenan, pengharapan tentang keselamatan adalah pengharapan yang tidak kelihatan namun pasti, yaitu pengharapan dalam Yesus Kristus. Meskipun pribadi Yesus tidak nampak secara kasat mata, namun Ia ada di dalam diri kita dan pekerjaan-Nya dapat kita lihat dan rasakan dalam kehidupan kita setiap hari (Kolose 1:26-27 KJV).  
Ibrani 6 : 11, 19, 20, menggambarkan pengharapan kita dalam Yesus sebagai sauh atau jangkar yang dilabuhkan pada belakang tabir. Ini menjadi gambaran bahwa sauh pengharapan kita didalam Yesus telah ditambatkan kepada Allah sendiri. Selain itu, hal ini  sekaligus menjadi sebuah jaminan bahwa pengharapan kita dalam Yesus Kristus tidak akan pernah sia-sia. (Belakang tabir dalam Tabernakel merupakan ruang maha kudus tempat hadirat Allah turun).
Jika jangkar pada sebuah kapal tidak lego jangkar, maka kapal tersebut dengan perlahan akan hanyut terbawa arus. Demikian hidup kita, bila jangkar pengharapan kita tidak tertambat atau lego jangkar pada Yesus, maka perlahan hidup kita akan terbawa oleh arus dunia ini. Kita akan hanyut dalam arus kemalasan untuk berdoa, membaca Alkitab dan sebagainya. Kesuksesan dan keberhasilan juga merupakan arus yang dapat menghanyutkan hidup kita. Dengan kesuksesan hidup kita dapat secara perlahan melupakan Tuhan. Namun sebaliknya  jika kita tetap dengan kuat menambatkan jangkar pengharapan kita pada Yesus Kristus, maka kita akan tetap kuat sebesar apapun arus yang mencoba menghanyutkan hidup kita.  

Sebagai pokok pengharapan, Yesus bukanlah Tuhan yang kita panggil hanya disaat kita membutuhkan Dia, melainkan Ia harus menjadi yang terutama dan segala-galanya dalam hidup kita. Kasih-Nya harus terserap kedalam kita agar hidup kita tidak kering. (Efesus 1:18-19). Iblis tidak memiliki urusan dengan kekayaan yang kita miliki, melainkan ia akan terus berusaha mencuri iman dan pengharapan kita. Oleh sebab itu tetap teguh dalam  pengharapan kepada Yesus Kristus. Manusia dapat berubah, keadaan berubah, tetapi Yesus sumber pengharapan kita tidak akan pernah berubah sampai selamanya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar