Kamis, 06 Oktober 2016

Pdt. Judika Sihaloho, Fokus Kepada Tuhan

Fokus Kepada Tuhan, Pdt. Judika Sihaloho, PDO Filemon, 06 September 2016
Matius 6:24

Allah menghendaki agar dalam kehidupan kita benar-benar berfokus kepada Dia. Namun kadangkala kita justru menyimpang dalam prilaku penyembahan kepada mamon atau berhala yang lainnya. Penyembahan berhala, secara sederhana mengandung pengertian memberi nilai lebih terhadap sesuatu diluar Tuhan. Jadi segala sesuatu diluar Tuhan yang kita anggap memiliki nilai lebih, secara tidak sadar kita telah memberhalakan hal-hal tersebut. Atau dengan kata lain, berhala adalah segala sesuatu di sekitar kita yang dapat menghalangi kita untuk fokus kepada Tuhan. Selain berhala, hal yang sering membuat hidup kita tidak dapat fokus kepada Tuhan adalah kekuatiran. Kuatir (marimnao, Yun.) adalah kegelisahan yang mendalam terhadap sesuatu sampai terus menerus memikirkan hal tersebut.
Ketika seseorang menjadi gelisah, maka seluruh pikirannya akan tersita dengan apa yang ia pikirkan. Dalam keadaan gelisah sangat sulit bagi kita untuk bisa fokus kepada Tuhan. Itulah sebabnya Tuhan Yesus berkata janganlah hendaknya kamu kuatir terhadap apapun juga. Janji pemeliharaan Tuhan dalam kehidupan kita selalu Ia genapi tepat pada waktunya. Maka sebenarnya tidak ada alasan bagi kita untuk merasa kuatir terhadap hidup ini. 
Hal yang membuat kita kuatir terhadap hidup adalah kegagalan kita menggantungkan hidup sepenuhnya kepada Tuhan. Selain itu, ketidak percayaan kita kepada Tuhan juga menjadi penyebab dari kekuatiran.  Jadi rasa kuatir dan gelisah yang masih sering kita alami menjadi tanda bahwa kita masih belum sepenuhnya menggantungkan hidup serta percaya kepada Tuhan. Kehidupan yang percaya dan bergantung penuh kepada Tuhan akan berjalan dengan baik tanpa harus dihantui oleh perasaan kuatir dan gelisah. Selanjutnya, hal yang sering membuat hidup kita kuatir adalah saat kita menciptakan suatu standar hidup yang harus kita penuhi kebutuhannya. Firman Tuhan berkata, cukupkanlah dirimu dengan apa yang ada padamu. Dorongan untuk memuaskan kebutuhan standar hidup yang kita buat sendiri adalah salah satu penyebab kekuatiran dan kegelisahan dalam hidup, dan berujung pada sikap tidak fokus lagi kepada Tuhan.

Oleh sebab itu sudah seharusnya kita tidak perlu kuatir lagi terhadap hal-hal yang tidak ada nilai kekalannya. Seharusnya kita menjadi gelisah dengan hidup ketika Tuhan memanggil kita, apakah hidup kita sudah berkenan atau belum, itulah yang seharusnya kita gumuli. Dan jika kita merasa bahwa kita belum layak, maka mari kita berusaha menjadi pribadi yang berkenan dihadapan Tuhan, agar kita dapat mewarisi kerajaan-Nya, dan memerintah bersama Dia dalam kekekalan. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar