Ringkasan Kotbah PDO Filemon, 15 September 2015
Oleh Pdt, Mulyadi Irawan
Mazmur 84:1-12
Setiap orang tentu menginginkan
agar hidupnya berbahagia, sehingga banyak yang berusaha mencari kebahagiaan
lewat cara dan jalan mereka masing-masing. Dan tidaklah heran jika arti kebahagiaan
tersebut didefinisikan orang berbeda-beda sesuai dengan perasaan dan pengalaman
hidupnya masing-masing. Namun perlu kita ketahui bahwa bagaimanapun usaha
manusia mendapatkan kebahagiaan, tetap saja kebahagiaan yang didapatkan adalah
kebahagiaan yang semu dan hanya sementara. Lalu bagaimanakah kebahagiaan yang
sesungguhnya?
1.
Hidup yang selalu bersyukur. (Mazmur
84:5)
Bersyukur saat
kehidupan sedang tidak ada masalah merupakan hal yang biasa. Namun yang luar
biasa adalah ketika kita mampu beryukur dalam segala bentuk keadaan hidup. Bersyukur
kepada Tuhan tidak cukup hanya dengan mengucapkan syukur, namun lebih dari itu
syukur harus keluar dari hati nurani yang paling dalam, berterima kasih kepada
Tuhan, apapun keadaan yang sedang dialami.
2.
Hidup yang selalu mengandalkan Tuhan.
(Mazmur 84:6)
Hidup mengandalkan
Tuhan berarti hidup yang menyadari bahwa seluruh kehidupan manusia ada didalam
kedaulatan Allah sebagai Pencipta. (Efesus 2:10). Sebagai buatan Allah kita
harus sadar bahwa kemampuan kita sangat terbatas, sebab itu kita harus selalu
mengandalkan Tuhan dalam segala hal. Ketika kita hidup mengandalkan Tuhan, maka
hidup kita tidak akan pernah merasa kuatir terhadap apapun yang akan terjadi,
sebab kita mengerti bahwa Tuhan lebih tahu apa yang kita butuhkan. Itulah
kehidupan yang berbahagia, apabila kita tetap tenang dan mengandalkan Tuhan dalam
menjalani hidup.
3.
Hidup percaya kepada Tuhan.(Yohanes
3:16)
Masih banyak orang
yang belum menyadari bahwa kebahagiaan di dunia adalah kebahagiaan yang semu,
sehingga mereka seakan tidak peduli terhadap kehidupan kekal yang akan datang. Mereka
tidak menyadari bahwa menggantungkan hidup pada kebahagiaan duniawi justru akan
membawa kepada kebinasaan. Namun kebahagiaan didalam Tuhan adalah kebahagiaan
sejati, dan hanya orang yang percaya kepada Tuhan yang dapat menerimanya. Jadi
kebahagiaan yang sejati adalah ketika kita percaya kepada Tuhan yang memberi
kebahagiaan yang kekal.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar