Ringkasan Kotbah PDO Filemon, 14 September 2015
Kisah Para Rasul 17:13
Masih banyak orang yang belum sadar bahwa hidup yang dihidupi sekarang
ini adalah sebuah tanggung jawab, sehingga tidak heran masih banyak orang yang
hidup “semau gue”. Kita perlu
menyadari bahwa suatu kelak kita akan mempertanggung jawabkan hidup kita
dihadapan penghakiman Allah. Dan saat itulah kekekalan hidup kita akan
ditentukan melalui pengadilan Ilahi. Seluruh umat manusia akan dihakimi
dihadapan Yesus Kristus sebagai Hakim yang sempurna (Yohanes 5:22). Mengapa
pengadilan Tuhan Yesus dikatakan sebagai pengadilan yang sempurna?
1. Pengadilan Yesus tidak pandang bulu. ( 1
Petrus 1 : 17 )
Meskipun disebut pengadilan, di dunia masih sering kita melihat atau
mungkin mengalami proses pengadilan yang tidak adil, dan hanya menguntungkan
orang-orang tertentu saja. Namun pengadilan Tuhan Yesus kelak merupakan
pengadilan yang tidak pandang muka, sebab semua manusia sama dihadapan-Nya.
2. Pengadilan Yesus adalah pengadilan yang
transparan. ( Ibrani 4:13 )
Selama kita masih hidup di dunia, dihadapan orang lain kita masih
dapat menyembunyikan sesuatu dan berlaku munafik. Namun dihadapan pengadilan
Tuhan, tidak ada sesuatu yang tersembunyi. Bahkan setiap perkataan dan apa yang
timbul dalam hati, semuanya “direkam” oleh Dia untuk kita pertanggung jawabkan.
(Matius 12:36 ; Roma 2:16) Oleh sebab itu, jangan pernah mempermainkan Allah
dengan mengatakan atau merancangkan sesuatu yang jahat, sebab tidak ada sesuatu
yang dapat terselubung dihadapan-Nya.
3. Pengadilan Yesus selalu benar. (Yohanes
8:16)
Kata “benar” dalam bahasa Yunani dipakai kata alethes yang berarti tidak bisa salah, dan sudah pasti benar.
Undang-undang dan hukum apapun yang ada di dunia ini tidak ada yang sempurna,
semua pasti memiliki kelemahan dan kekeliruan, tetapi hukum dan pengadilan Tuhan
Yesus yang tidak mungkin salah, cukup menjadi alasan mengapa penghakiman-Nya
disebut pengadilan yang sempurna.
4. Pengadilan Yesus adalah pengadilan yang adil
( Yohanes 5:30)
Adil dalam bahasa Yunani adalah dikaios,
artinya pantas, bijaksana, dan telah ditinjau oleh hukum-hukum Ilahi, dan prinsip
firman Tuhan. Keadilan hukum Allah akan terbukti dimana setiap orang masing-masing
akan diadili dan diberi upah oleh Allah, sesuai dengan apa yang ia kerjakan
selama di dunia. Jadi besarnya pahala yang kelak akan kita terima, tergantung
seberapa banyak kita melakukan ha-hal yang baik selama hidup.
Berbicara mengenai penghakiman maka di Alkitab kita mengenal dua
bentuk pengadilan, pertama, pengadilan takhta putih. (Wahyu 20:11-15).
Pengadilan ini merupakan pengadilan terakhir di akhir zaman. Dimana orang-orang
yang tertulis namanya dalam kitab kehidupan, itulah yang ditetapkan masuk
kedalam sorga. Hal ini menjadi penting bagi kita bahwa sehebat apapun pelayanan
kita di bumi, belum menjadi jaminan bahwa nama kita tertulis dalam kitab
kehidupan. (Band. Lukas. 10:20). Pengadilan kedua terjadi lebih awal, dimana
umat Tuhan yang hidup ataupun yang sudah mati akan terangkat ke awan-awan dan
bertemu Tuhan Yesus. (2 Korintus 5:10). Disanalah berlangsung pengadilan untuk
menentukan upah setiap umat Tuhan. Pengadilan ini bersifat eksklusif dan
terjadi hanya bagi gereja yang sempurna. Menjadi pertanyaan sekarang, apa yang
harus kita lakukan dalam menyongsong hari Tuhan tersebut? Tetap berusaha hidup
berkenan. (1 Petrus 3:10-11)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar