Selasa, 09 Juli 2019

Duri Dalam Daging



Pdt. Petra Fanggidae, PDO Filemon 8 Juli 2019

J
ika kita berbicara  tentang Allah maka itu sudah final, Dia tak pernah berubah karena sempurna. Maka kita tidak usah membahas atau mencari lebih dalam lagi tentang Tuhan, ke-Maha Kuasaan-Nya yang tak terbatas tidak mungkin dapat diselami oleh pikiran manusia yang terbatas, Tentang janji Ia adalah Allah yang tidak pernah mengingkari janji-Nya, tetapi justru manusialah yang sering membuat masalah, melupakan Tuhan dan melupakan janji-janji-Nya. Hal yang seringkali membuat kita jauh dari Tuhan adalah ketika Ia memberi duri dalam daging kita dengan maksud membuat kita semakin baik, tetapi respon kita seringkali justru tidak sesuai dengan apa yang Tuhan inginkan. Berbicara mengenai duri dalam daging, maka kita dapat memberi pengertian sebagai berikut, duri dalam daging adalah:
  • Suatu kejadian yang membuat hati kita terluka misalnya disakiti, dikhianati, ditipu. Tuhan kadangkala menempatkan orang-orang yang membuat kita sakit atau tidak nyaman disekitar hidup kita.
  • Peristiwa yang terjadi dimasa lalu yang membuat kita menjadi trauma. Kejadian tersebut dapat membuat kita menjadi terintimidasi. Misalnya karen sakit dan sebagainya. Bisa juga anak-anak yang trauma karen perilaku orang tua dimasa lalu.
  • Suatu peristiwa hari ini yang bisa berdampak untuk masa depan kita

Kita dapat melihat contoh-contoh dalam Alkitab misalnya Esau dan Yakub, Yakub jadi duri dalam daging bagi Esau dan sebaliknya.
Adam dan hawa, ular menajid duri dalam daging bagi mereka. Pasangan juga  bisa menjadi duri dalam daging kita. Perbedaan pandangan, selera dan kebiasaan dapat menjadi pemicu munculnya duri dalam daging melalui pasangan kita. Maka Alkitab pun menulis bahwa besi menajamkan besi manusia menajamkan sesamanya.


Paulus ketika awal-awal pertobatanya masih memilki kesombongan dalam dirinya sehingga ia berkata, hai Timotius ikuti teladanku.
Namun Paulus mengalami perubahan secara total dalam hidupnya ketika ia dipenjara. Proses demi proses yang ia al;ami membuat ia kemudian menulis bahwa “apa yang dahulu kuanggap untung sekarang kuanggap rugi karena Kristus  sekarang ,bahkan kuanggap sampah. Orang yang benar-benar mengalami proses dalamTuhandalam hidupnya makin dekat dengan Tuhan semakin rendah hati.

Dalam penglihatannya dalam 2 kor 12:3-7, Paulus menyadari bahwa ia memilki potensi untuk sombong, “Supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang luar biasa. Maka aku diberi duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan iblis utuk menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
Ketidak nyamanan diijinkan Tuhan untuk memprose umat-Nya. Janji Tuhan terhadap Abraham Ssebagai bapa banyak bangsa tidak serta mereta diterima secara instan. Sarah harus dibuat mandul terlebih dahulu, suatu masalah yang sepertinya mustahil utnuk dapat memenuhi janji Tuhan. Tetapi kenyataannya janji Tuhan kepada mereka nyata hingga saat ini.
Jadi semua kejadian yang diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita pasti selalu mendatangkan kebaikan.

2 Kor. 12:8,9 Paulus meminta duri dalam daging diambil, tetapi Tuhan justru menjawab cukup kasih karuniaku bagimu, artinya Tuhan kasih karunia Tuhan berupa pertolongan Tuhan aka nada dikala kita merasa lemah.
Dari uraian dan contoh-contoh diatas kita dapat menarikk kesimpulan bahwa:

1.     Tuhan tidak pernah gagal
2.     Tuhan tidak pernah terlambat.
3.     Tuhan tidak pernah tinggalkan kita

 2 Kor 12:20
Aku  senang dan rela dalam kelemahan dan siksaan, dalam kesukaran dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab jika aku lemah, maka aku kuat, jadi kata kuncinya ialah “ senang dan rela”. Jadi apapun yang maslah yang tidak mengenaakkan lkita alami, kita harus berkata, aku senang dan rela.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar