Pdt.
Petra Fanggidae, PDO Filemon 8 Juli 2019
J
|
ika
kita berbicara tentang Allah maka itu
sudah final, Dia tak pernah berubah karena sempurna. Maka kita tidak usah
membahas atau mencari lebih dalam lagi tentang Tuhan, ke-Maha Kuasaan-Nya yang
tak terbatas tidak mungkin dapat diselami oleh pikiran manusia yang terbatas,
Tentang janji Ia adalah Allah yang tidak pernah mengingkari janji-Nya, tetapi justru
manusialah yang sering membuat masalah, melupakan Tuhan dan melupakan
janji-janji-Nya. Hal yang seringkali membuat kita jauh dari Tuhan adalah ketika
Ia memberi duri dalam daging kita dengan maksud membuat kita semakin baik,
tetapi respon kita seringkali justru tidak sesuai dengan apa yang Tuhan
inginkan. Berbicara mengenai duri dalam daging, maka kita dapat memberi
pengertian sebagai berikut, duri dalam daging adalah:
- Suatu kejadian yang membuat hati kita terluka misalnya disakiti, dikhianati, ditipu. Tuhan kadangkala menempatkan orang-orang yang membuat kita sakit atau tidak nyaman disekitar hidup kita.
- Peristiwa yang terjadi dimasa lalu yang membuat kita menjadi trauma. Kejadian tersebut dapat membuat kita menjadi terintimidasi. Misalnya karen sakit dan sebagainya. Bisa juga anak-anak yang trauma karen perilaku orang tua dimasa lalu.
- Suatu
peristiwa hari ini yang bisa berdampak untuk masa depan kita
Kita dapat melihat contoh-contoh dalam Alkitab misalnya Esau dan Yakub, Yakub jadi duri dalam daging bagi Esau dan sebaliknya.
Adam
dan hawa, ular menajid duri dalam daging bagi mereka. Pasangan juga bisa menjadi duri dalam daging kita. Perbedaan
pandangan, selera dan kebiasaan dapat menjadi pemicu munculnya duri dalam
daging melalui pasangan kita. Maka Alkitab pun menulis bahwa besi menajamkan
besi manusia menajamkan sesamanya.
Paulus
ketika awal-awal pertobatanya masih memilki kesombongan dalam dirinya sehingga
ia berkata, hai Timotius ikuti teladanku.
Namun
Paulus mengalami perubahan secara total dalam hidupnya ketika ia dipenjara.
Proses demi proses yang ia al;ami membuat ia kemudian menulis bahwa “apa yang dahulu
kuanggap untung sekarang kuanggap rugi karena Kristus sekarang ,bahkan kuanggap sampah. Orang yang benar-benar
mengalami proses dalamTuhandalam hidupnya makin dekat dengan Tuhan semakin
rendah hati.
Dalam
penglihatannya dalam 2 kor 12:3-7, Paulus menyadari bahwa ia memilki potensi
untuk sombong, “Supaya aku jangan meninggikan diri karena penyataan-penyataan yang
luar biasa. Maka aku diberi duri dalam dagingku, yaitu seorang utusan iblis utuk
menggocoh aku, supaya aku jangan meninggikan diri.
Ketidak
nyamanan diijinkan Tuhan untuk memprose umat-Nya. Janji Tuhan terhadap Abraham
Ssebagai bapa banyak bangsa tidak serta mereta diterima secara instan. Sarah harus
dibuat mandul terlebih dahulu, suatu masalah yang sepertinya mustahil utnuk
dapat memenuhi janji Tuhan. Tetapi kenyataannya janji Tuhan kepada mereka nyata
hingga saat ini.
Jadi
semua kejadian yang diijinkan Tuhan terjadi dalam hidup kita pasti selalu mendatangkan
kebaikan.
2
Kor. 12:8,9 Paulus meminta duri dalam daging diambil, tetapi Tuhan justru
menjawab cukup kasih karuniaku bagimu, artinya Tuhan kasih karunia Tuhan berupa
pertolongan Tuhan aka nada dikala kita merasa lemah.
Dari
uraian dan contoh-contoh diatas kita dapat menarikk kesimpulan bahwa:
1. Tuhan
tidak pernah gagal
2. Tuhan
tidak pernah terlambat.
3. Tuhan
tidak pernah tinggalkan kita
2 Kor 12:20
Aku senang dan rela dalam kelemahan dan siksaan,
dalam kesukaran dalam penganiayaan dan kesesakan oleh karena Kristus. Sebab
jika aku lemah, maka aku kuat, jadi kata kuncinya ialah “ senang dan rela”.
Jadi apapun yang maslah yang tidak mengenaakkan lkita alami, kita harus
berkata, aku senang dan rela.
…
Tidak ada komentar:
Posting Komentar