Kamis, 06 Oktober 2016

Pdt. Ronny Daud Simeon, Menjalani Proses Tuhan


Menjalani Proses Tuhan, Pdt. Ronny Daud Simeon, PDO Filemon, 22 Agustus 2016
Mazmur 119:71-73

Sudah pasti bahwa kita akan merasa bahagia bila seseorang memberi sesuatu yang berharga kepada kita. Dan sudah menjadi kebiasaan sebagai manusia,  kita mengukur kebahagiaan dengan apa yang kita miliki, seperti harta, kedudukan, dan sebagainya. Namun berbeda dengan Daud, dalam mazmurnya ia berkata bahwa  keadaan tertindas dan menderitalah yang justru baik baginya, sebab dengan demikian ia belajar mengerti setiap ketetapan dan Taurat Tuhan yang harus ia lalui dalam kehidupannya. Daud menyadari bahwa proses kehidupan berat, yang  ia alami menjadikan dirinya pribadi yang menggantungkan seluruh jalan hidupnya kepada firman Tuhan. Proses demi proses yang ia alami membentuk Daud memiliki karakter yang baik meskipun ia adalah seorang raja yang terkenal. Itulah sebabnya Daud menyebut bahwa belajar firman Tuhan jauh lebih berharga daripada emas dan perak.

Seringkali dalam hidup ini, kita enggan untuk menjalani proses pembentukan dari Tuhan berupa penderitaan dan persoalan hidup. Bahkan banyak dari kita yang sebisa mungkin lari atau menghindar dari permasalahan harus kita lalui. Lari atau menghindar dari persoalan hidup sama halnya dengan kita menolak proses pembentukan dari Tuhan. Jika kita belajar dari pengalaman hidup tokoh-tokoh besar dalam alkitab, maka kita akan melihat bahwa yang membuat mereka mampu melakukan perkara-perkara yang besar adalah proses yang berat yang mereka harus lalui. Misalnya Musa, untuk menjadi seorang pemimpin besar, ia harus melalui proses selama empat puluh tahun di padang gurun sebagai gembala kambing domba. Demikianpun kita, untuk dapat melakukan perkara yang besar maka kita pun harus melalui proses yang besar. Proses pembentukan yang Allah  berikan semata untuk membentuk karakter kita menjadi baik.  Sebab segala bentuk kehebatan, talenta, serta kharisma yang besar jika tanpa disertai karakter yang baik maka semua itu akan menjadi sia-sia. Salomo adalah salah satu contoh tokoh terkenal yang tidak pernah melalui proses dalam hidupnya, maka kita pun melihat bahwa segala hikmat, kharisma, kekayaan dan segala bentuk kepopulerannya pun sia-sia, sebab ia memiliki karakter yang tidak baik dengan melanggar segala ketetapan yang Allah berikan kepadanya.  Simson pun demikian, meskipun ia adalah sosok yang terkenal kuat dan pemberani, namun ia jatuh dalam perkara karakter. Ia menjadi sombong dan tidak bisa mengontrol nafsunya hingga berakhir pada hidupnya yang tragis. Itu semua karena karakter yang tidak terbentuk. Maka sebenarnya, karakterlah yang paling perlu untuk dibangun dan dikembangkan dalam hidup. Dan karakter hanya bisa terbentuk melalui proses yang harus kita alami. 










































Tidak ada komentar:

Posting Komentar