Jika kita
memperhatikan keadaan dunia saat ini, maka sepertinya tidak lagi tempat yang
aman bagi kita. Dimana-mana kejahatan terjadi dan menghantui setiap sendi kehidupan
umat manusia. Sepertinya apa yang di katakan Tuhan Yesus dalam Matius 24 mulai
dan sedang digenapi. Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung
berapi terus terjadi dimana-mana, dan memakan korban jiwa yang cukup banyak.
Belum lagi dengan munculnya penyakit-penyakit baru yang belum diketemukan
obatnya, menjadi ancaman yang yang serius bagi manusia. Namun apa yang terjadi
saat ini, ditengah-tengah kekacauan dan tanda-tanda akhir zaman yang semakin
jelas terjadi, bukannya membuat manusia semakain takut kepada Tuhan, malah
justru sebaliknya manusia semakin hari semakin memberontak terhadap Allah. Melakukan
berbagai bentuk kejahatan, dan perubahan pola pikir manusia yang bertentangan
dengan kodrat yang Allah berikan. Perkawinan sesama jenis sudah dilegalkan di
beberapa Negara, dan parahnya, gerejapun ikut terseret di dalamnya. Gereja yang
menolak memberkati pasangan sesama jenis dianggap melanggar undang-undang hak
asasi manusia. Sungguh kejahatan manusia sudah tak terkatakan lagi
Bukan hanya
di tempat-tempat umum. keluarga yang dulunya merupakan tempat yang paling aman
bagi anggota keluarga, sekarang peralahan-lahan mulai dirasuki oleh iblis. Tindakan
pelecehan seksual, sampai pembunuhan antar sesama anggota keluarga, bukan lagi
menjadi hal yang baru ditelinga kita. Singkat kata, tidak ada lagi tempat
didunia ini yang memberikan rasa aman bagi kita.
Lalu
bagaiman dengan kita sebagai gereja atau anak-anak Tuhan? Ditengah zaman yang
semakin tidak menentu ini, kita dituntut untuk menjadi agen perubahan bagi
dunia. Menjadi terang bagi dunia yang semakin gelap, dan garam bagi dunia yang
tawar. Dengan tetap mengandalkan firman Tuhan sebagai senjata dalam melawan
tipu muslihat iblis. Selain firman Tuhan, intimasi dengan Tuhan harus semakin
ditingkatkan. Membangun hubungan yang semakin erat dengan Tuhan, melalui doa
yang semakin menyala-nyala. (Band. Yos.
10;12). Dengan kekuatan firman dan persekutuan yang intim dengan Tuhan,
kita akan memperoleh otoritas ilahi untuk menjadi agen perubahan ditengan dunia
yang semakin jahat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar