Rabu, 01 Juli 2015

Pdt. Olly Mesach: Menjadi Agen Perubahan


Jika kita memperhatikan keadaan dunia saat ini, maka sepertinya tidak lagi tempat yang aman bagi kita. Dimana-mana kejahatan terjadi dan menghantui setiap sendi kehidupan umat manusia. Sepertinya apa yang di katakan Tuhan Yesus dalam Matius 24 mulai dan sedang digenapi. Bencana alam seperti gempa bumi, tanah longsor, gunung berapi terus terjadi dimana-mana, dan memakan korban jiwa yang cukup banyak. Belum lagi dengan munculnya penyakit-penyakit baru yang belum diketemukan obatnya, menjadi ancaman yang yang serius bagi manusia. Namun apa yang terjadi saat ini, ditengah-tengah kekacauan dan tanda-tanda akhir zaman yang semakin jelas terjadi, bukannya membuat manusia semakain takut kepada Tuhan, malah justru sebaliknya manusia semakin hari semakin memberontak terhadap Allah. Melakukan berbagai bentuk kejahatan, dan perubahan pola pikir manusia yang bertentangan dengan kodrat yang Allah berikan. Perkawinan sesama jenis sudah dilegalkan di beberapa Negara, dan parahnya, gerejapun ikut terseret di dalamnya. Gereja yang menolak memberkati pasangan sesama jenis dianggap melanggar undang-undang hak asasi manusia. Sungguh kejahatan manusia sudah tak terkatakan lagi
Bukan hanya di tempat-tempat umum. keluarga yang dulunya merupakan tempat yang paling aman bagi anggota keluarga, sekarang peralahan-lahan mulai dirasuki oleh iblis. Tindakan pelecehan seksual, sampai pembunuhan antar sesama anggota keluarga, bukan lagi menjadi hal yang baru ditelinga kita. Singkat kata, tidak ada lagi tempat didunia ini yang memberikan rasa aman bagi kita.

Lalu bagaiman dengan kita sebagai gereja atau anak-anak Tuhan? Ditengah zaman yang semakin tidak menentu ini, kita dituntut untuk menjadi agen perubahan bagi dunia. Menjadi terang bagi dunia yang semakin gelap, dan garam bagi dunia yang tawar. Dengan tetap mengandalkan firman Tuhan sebagai senjata dalam melawan tipu muslihat iblis. Selain firman Tuhan, intimasi dengan Tuhan harus semakin ditingkatkan. Membangun hubungan yang semakin erat dengan Tuhan, melalui doa yang semakin menyala-nyala. (Band. Yos.  10;12). Dengan kekuatan firman dan persekutuan yang intim dengan Tuhan, kita akan memperoleh otoritas ilahi untuk menjadi agen perubahan ditengan dunia yang semakin jahat. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar