Berbicara tentang Allah Yang Baik merupakan
sesuatu yang sudah sangat umum dalam kehidupan setiap anak-anak Tuhan. Namun
jika berbicara tentang kebaikan Allah, maka setiap orang akan memiliki asumsi yang berbeda-beda,
tergantung sejauh mana seseorang mengalami kasih dan kebaikan Allah di dalam
hidupnya. Seorang anak kecil memiliki asumsi bahwa orang tuanya baik, sebab
mungkin setiap saat orang tuanya memberi sesuatu yang ia sukai, dan membuat ia
senang. Namun anak tersebut tentu saja belum mengetahui sejauh mana orang tuanya
mengasihi dia. Sebab masih terlalu jauh bagi seorang anak kecil untuk memahami
kasih orang tua yang sebenarnya terhadap anaknya. Begitupun dengan kekristenan.
Masih banyak di antara kita yang memahami kebaikan Allah dengan konsep yang sangat
dangkal. Oleh sebab itu kita harus mengerti secara mendalam bagaimana kebaikan
Allah dalam kehidupan, melalui pengalaman hidup kita bersama Tuhan.
Seorang anak kecil akan perlahan-lahan
memahami kebaikan dan kasih sayang orang tua seiring pertumbuhan dan
pengalaman-pengalamannya bersama orang tuanya. Dari pengalaman-pengalaman tersebut, seorang anak kemudian mengalami
pertumbuhan, dan perlahan-lahan mulai memahami sejauh mana kasih sayang orang tuanya, dan
akan muncul dalam hati sang anak untuk membalas cinta kedua orang tuanya.
Demikian juga kita sebagai anak-anak Tuhan, Perjumpaan
dan pengalaman kita bersama Tuhan akan membuat kita semakin bertumbuh sampai
kita perlahan-lahan memahami bahwa Allah begitu mengasihi kita. Dan mulai
memahami bahwa apapun yang dilakukan Allah terhadap hidup kita, Dia tetap Allah yang baik. Pengalaman-pengalaman kita mengenal
Tuhan akan membawa kita mengalami pertumbuhan sampai kita mencapai titik dimana
kita menjadi dewasa secara rohani.
Saat kita menjadi seorang yang dewasa dewasa
rohani, kita akan mencintai Allah dengan sepenuh hati. Dan akan selalu ada
kerinduan dalam hati untuk selalu berhubungan dengan Tuhan. Mencintai Allah
harus dimulai dengan mengosongkan bejana hati dari segala keinginan-keinginan
duniawi dan berusaha berfokus kepada hal-hal yang menyenangkan hati Tuhan.
Oleh sebab itu, mari kita terus berusaha mengobarkan
cinta kita kepada Tuhan dalam sepanjang hidup kita. Melalui pengalaman-pengalaman
kita dalam persekutuan bersama Tuhan akan membuat kita bertumbuh dan memiliki cinta yang semakin dalam dalam
kepada Tuhan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar