Ringkasan kotbah Pdt. J.E. Awondatu, PDO FILEMON, 3 Agustus 2015
Lukas 12 : 35-37
Kekristenan
bukanlah sekadar menjalankan ritual agama dan aktif dalam kegiatan-kegiatan
gereja. Namun saat ini justru banyak orang Kristen yang hanya sibuk dengan ritual
keagamaan namun kurang bahkan tidak mempersiapkan diri dalam menyongsong
kedatangan Tuhan. Kedatangan Tuhan dikatakan seperti pencuri. Tidak seorang pun yang tahu kapan pencuri akan
datang, oleh sebab itu perlu untuk selalu bersiap dan waspada. Begitu pula
dengan kekristenan. Kita tidak boleh hanya sibuk dengan ritual agama Kristen,
namun tidak bersiap dalam menyongsong kedatangan Tuhan.
“Hendaklah
ikat pinggangmu tetap terikat”. Artinya kita harus tetap berada dalam kebenaran
injil. Saat ini banyak gereja yang seakan melonggarkan kebenaran. Alkitab yang
semestinya menjadi acuan utama dalam kehidupan Kristen, perlahan mulai
diselewengkan. Oleh sebab itu saatnya kita merapatkan kembali kebenaran yang
sudah mulai longgar. (Band. Efesus 6 :14) Penyimpangan-penyimpangan moral dikalangan
masyarakat dunia saat ini merupakan akibat dari longgarnya kebenaran yang mestinya diterapkan dalam diri setiap
umat manusia saat ini.
“Pelitamu
tetap menyala” Terang dalama tanganmu terus menyala (VLV). Menyala atau KAIO, berning, kelihatan dari jauh. Firman
Tuhan diupamakan sebagai terang yang akan menuntun hidup kita melihat jauh
kedepan, sehingga kita tetap bersiap terhadap apa yang akan terjadi. (Mazmur
119:105)
(Lukas 12;36),
Dalam ayat ini, kedatangan Tuhan diumpamakan sebagai tuan yang akan pulang dari
perkawinan, dan hambanya harus berjaga-jaga untuk membuka pintu bagi tuannya.
“Dibuka pintu”, EUTEOS, segera membuka. Kita dituntut untuk selalu berjaga.
“Perkawinan”
atau rumah pesta. Kehidupan Allah dengan umat-umat-Nya di sorga kelak, sering
digambarkan sebagai “perjamuan pesta” Di dunia Allah sebagai Gembala kita, dan
di dalam kerajaan sorga nantinya Ia akan menyambut kita dan turut dalam
perjamuan pesta-Nya. Band. Matius 8:11, Wahyu 7:17. Mari kita tetap besiap
menyongsong Tuhan, sambil berbenah diri agar kita didapati sebagai umat yang
tidak bercacat dan layak masuk dalam perjamuan Anak Domba.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar